2 Tips Marketing Untuk Anak-Anak
Menjamurnya penjualan online sekarang ini sudah menyentuh banyak lini kehidupan. Tidak ketinggalan urusan kebutuhan bayi dan anak-anak. Sekilas urusan tersebut memang terlihat mudah, namun jika ditinjau ternyata kebutuhan tersebut memiliki peluang pasar yang menjanjikan.
Bagaimana tidak, beragamnya inovasi dari kebutuhan bayi dan anak membuat orang tua tidak ketinggalan ingin mencobanya. Kemudahan pun ditawarkan dengan hadirnya e-tail (penjualan retail secara online) yang dapat menghubungkan langsung pembeli dengan manufactur pembuat barang.
Bagaimana dengan pemasarannya? Simak beberapa tips berikut ini:
Tell Your Story
Anak-anak tidak akan menyukai direct sale. Mereka tidak akan memperdulikannya, kecuali jika Anda berhasil mengajak mereka dengan cara yang lebih fun. Bercerita adalah salah satu caranya yang mungkin akan lebih mudah mempengaruhi anak-anak dengan membuat mereka tertawa.
Jika Anda berhasil membuat mereka tertarik dengan cerita Anda, otak secara otomatis akan terhubung untuk menirunya. Atau cara lain dengan memberikan kesempatan pada mereka untuk bercerita tentang pengalamannya terhadap brand Anda. Anak-anak menyukai hal yang baru sehingga ada baiknya jika Anda menunjukkan keunikan yang dimiliki oleh brand dan biarkan mereka merasakan perbedaannya.
Perusahaan lifestyle di California mengeluarkan produk natural skin-care untuk anak-anak yang sukses membuat forum parenting sebagai strategi pemasarannya. Sehingga para orang tua dapat terlibat lebih dalam dengan brand. Memberikan edukasi yang tidak hanya berfokus pada produknya, membuat para orang tua akan lebih tertarik.
Untuk pendekatan kidcentric, mereka tidak lupa memberi permainan menarik serta membuat CD dengan tujuan membangun kebiasaan baik anak untuk merawat kulit diiringi oleh lagu dan ritme lucu. Tidak ketinggalan untuk meminta anak-anak meninggalkan komentar/opini mereka.
Ingat, berusahalah untuk menjangkau keduanya pada setiap strategi pemasaran yang brand Anda gunakan.
Use Video
Video sendiri bisa beragam bentuknya. Terutama untuk produk bayi, para orang tua lebih mengandalkan video customer experience untuk mengetahui review akan produk tertentu. Consumer reviews dinilai 157% lebih efektif ketimbang traditional advertisements.
Sebagai contoh saat memasuki musim libur, brand Anda bisa membagikan konten video melalui saluran Youtube mengenai ide-ide hadiah menarik yang dapat diberikan kepada anak. Dan biarkan konsumen berlomba untuk mendapatkannya secara gratis dengan meminta mereka mengirimkan konten video lucu tentang keluarga mereka.
Anak-anak jaman sekarang juga sangat dekat dengan media Youtube. Atau Anda bisa gunakan influencer untuk mengulas produk Anda, tentu ini akan lebih mudah membuat mereka tertarik.
Seperti YouTube channel Ryan ToysReview yang saat ini sudah memiliki 8 juta subscribers sukses membantu memasarkan produk kebutuhan anak-anak. Bahkan saluran ini menjadi yang terpopuler di AS. Berdasarkan sebuah laporan dari The Guardian, 20 dari 100 saluran teratas di YouTube yang memfokuskan untuk mengulas produk anak seperti mainan, akan mengumpulkan lebih dari 4,5 miliar viewers per bulan.